Pages

Senin, 04 Februari 2013

10 ramalan masa depan yang tidak terbukti


Ramalan Masa depan dunia yang menggemparkan tapi tidak terbukti sampai saat ini. berikut misteri ramalan masa depan yang tidak terbukti.

Apakah anda senang nonton film fiksi ilmiah tentang kehidupan masa depan? Jika iya, Anda pasti melihat gambaran masa depan yang hampir sama: mobil terbang bersliweran dan robot di mana-mana.
Selain itu, banyak film yang meramalkan kejadian itu terjadi di abad ke-21 (Film 2001: Space Odyssey (1968) bahkan menyebut bepergian ke luar angkasa jamak dilakukan di tahun 2001!). Well, kita sudah hendak melampaui 10 tahun pertama abad ke-21. Tapi, di jalanan belum ada mobil terbang atau robot jadi pembantu di rumah kita.

Hm, menyalin dari Time, daftar ini dibuat untuk mengingatkan apa saja ramalan yang sudah dibuat manusia tentang kehidupan di masa depan tapi belum jadi nyata (hingga kini).

Manusia Bumi Pakai Baju Seragam
Jerry Seinfield pernah membuat lelocun lucu soal ini: “Setiap kali saya melihat film atau serial TV berisi orang di masa depan atau dari planet berbeda, semuanya pakai baju yang sama. Sepertinya, ada suatu saat mereka memutuskan, ‘Baiklah, cukup. Mulai dari sekarang, baju ini akan jadi seragam kita: baju ketat warna perak dengan tanda V di dada dan sepatu bot. Itu sudah cukup. Kita ingin pergi ke planet lain danmesti terlihat sebagai satu tim.” Di serial TV dan film-film Star Trek, Battlestar Galactica, atau berbagai film tentang penjelajahan luar angkasa, semua orang mengenakan seragam yang sama atau kalaupun beda warna, motif busananya sama. Sepertinya, semua orang di masa depan mendapat perintah untuk membuang semua baju di lemari mereka dan hanya punya satu jenis baju: pakaian seragam. Untungnya, kita masih ingin terlihat beda dari orang lain dan lebih nyaman tak pakai seragam saat bepergian.

Jet Packs
Jet Packs adalah semacam jet yang difungsikan mirip tas punggung. Alih-alih memanggul tas, punggung Anda memanggul mesin jet yang kemudian bisa menerbangkan Anda. Awalnya, ide ini muncul tahun 1920-an di majalah fiksi ilmiah seperti Amazing Stories dan lalu muncul lagi di salah satu film James Bond (Thunderball) dan komik (dan film) The Rocketeer. Asal tahu saja, Nazi Jerman pernah serius melakukan penelitian dengan mengikatkan mesin jet ke tubuh para pilot mereka lalu mencoba terbang di atas lapangan. Tapi, percoban itu tak pernah betul-betulberhasil. Tapi, impian membuat jet packs tak perbnah pudar. Tahun ini, kata Time, sebuah perusahaan pembuat pesawat di Selandia Baru Martin Aircraft Company menandatangani kesepakatan kerja sama senilai $12 juta untuk mulai membuat jet packs dan akhirnya anti akan dijual bebas. Hm, semoga segera jadi nyata.

Makanan dalam Bentuk Pil
Makanan di masa depan diramalkan akan muncul dalam bentuk pil. Sekali makan pil, sudah kenyang. Hal ini sulit jadi nyata karena rata-rata setiap orang butuh 2 ribu kalori sehari. Jika kalori dipadatkan dan jadi sebutir pil, kita tetap harus menelan setngah pon pil sehari. Itu belum termasuk karbohidrat, protein, dan vitamin-vitamin yang berguna lainnya. Hm, masih lebih enak makan seiris pizza atau cheese burger, ya? Kendati begitu, bukan berarti mimpi makan semacam pil sirna. Peneliti di Institute of Food Research di Norwich, Inggris, mengatakan mereka sedang dalam tahap akhir mencipta permen yang rasanya seperti makan penuh.

Pemerintahan Dunia
Di banyak serial TV atau film fiksi ilmiah mulai dari Star Trek, Babylon 5, dan macam-macam lagi, dunia tak lagi terdiri dari berbagai negara, tapi ada satu penerintahan tunggal yang memerintah seluruh manusia di bumi. Pemerintahan itu bisa berwujud Federasi, Pesekutuan, atau bahkan PBB. Bagaimana pemerintahan dunia muncul? Robert Heinlein, yang menulis novel Starship Troopers (yang kemudian difilmkan 1997), memberi penjelasan bagaimana satu pemerintahan dunia tercipta. Pemerintahan global Terran Federation tercipta setelah banyak negara demokratis jatuh pada kekacauan pada abad ke-21, yang kemudian memberi kesempatan militer mengambil alih dan mendirikan negara tunggal di dunia. Wah, jangan sampai kejadian deh.

Mobil Terbang
Mobil terbang adalah gambaran paling umum dari sebuah dunia masa depan. Kota di masa depan pasti dipenuhi mobil-mobil terbang bersliweran. Budaya pop, lewat film, komik, serial TV, melanggengkan gambaran itu. Serial The Jetsons, trilogi Back to the Future, Blade Runner hingga The Fifth Element menampilkan mobil-mobil terbang. Seharusnya, mobil terbang tidak terlalu sulit terwujud. Kita sudah punya mobil dan pesawat terbang. Lalu, apa susahnya membuat mobil terbang? Well, mungkin memang sulit membangun mesin terbang dengan kapasitas sebuah mobil. Kita tunggu saja.

Perjalanan Melintasi Waktu
Kita sudah digoda berkali-kali bahwa perjalanan waktu dimungkinkan lewat karya sastra (The Time Machine), film (Back to the Future, Bill and Ted’s Excellent Adventure), dan TV (Quantum Leap, Time Trax, Doraemon). Tapi, hingga kini, konsep jalan-jalan ke masa lalu atau masa depan masih fiksi. Kecuali jika Anda percaya kalau Bill Gates dan Steve Jobs adalah manusia dari masa depan yang membocorkan teknologi masa depan pada kita.

Teleportasi
Pasti asyik bisa berpindah tempat dalam sekejap dari satu tempat ke tempat lain. Kita tak butuh mobil, pesawat, atau kendaraan lain, dan tentu, akan menghemat waktu. Masalah kemacetan Jakarta sirna bila kita bisa menemukan tweknologi ini. Tapi sayang, teknologi ni hingga sekarang masih fiksi alias baru ada di serial Star Trek dan semacamnya. Walau masih fiksi, langkah mewujudkannya jadi nyata tengah digagas. Sejumlah fisikawan, dan bahkan Angkatan Udara Amerika Serikat, meneliti apa manusia bisa berpindah tempat lewat semacam lubang cacing. Semoga cepat-cepat jadi nyata deh.

Kota Bawah Laut
Selain luar angkasa yang tanpa batas, lautan yang dalam juga memberi misteri serupa. James Cameron membuat The Abyss yang mengadaikan di dasar laut tinggal alien. Para pembuat film era lampau punya ide lebih segar: kota bawah laut! Film-film kelas B era 1950-an mengandaikan tokohnya tinggal bersama makhluk-makhluk amfibi manusia yang bernafas dengan insang dan tinggal di kota indah bawah laut. Sesungguhnya, dengan naiknya permukaan laut seiring pemanasan global, kita seharusnya memikirkan membangun kota bawah laut. Kota bawah laut memang belum ada, yang sudah ada hotel mewah di Dubai menawarkan sensasi makan malam di bawah laut.

Manusia Cyborg
Setengah manusia, setengah mesin. Itulah cyborg alias cybernetic organism. Istilah ini muncul 1960-an dan terkenal tahun 1970-an lewat serial The Six Million Dollar Man. Di serial itu, setelah jadi setengah mesin, Steve Austin jadi “Better. Stronger. Faster.” Saat ini, sudah ada sejumlah manusia yang bagian tubuhnya diganti mesin—misalnya tangan mesin pengganti tangan yang hilang karena kecelakaan. Tapi, belum ada yang lantas jadi punya kekuatan super seperti Bionic Man, Bionic Woman, atau Robocop. Jika nanti jadi nyata, apa ada jaminan kekuatan super cyborg hanya dipakai untuk kebaikan? Hm, pikir-pikir dulu deh sebelum mencipta cyborg.

Dunia yang Hancur Karena Bencana Besar

Sudah banyak film fiksi ilmiah meramalkan dunia masa depan bisa jadi suram. Bencana nuklir membinasakan miliaran manusia dan bumi tak lagi akrab untuk ditinggali.Atau, polusi yang demikian parah membuat bumi begitu rusak. Film-film Mad Max, The Road, Terminator, Wall-E, dan macam-macam lagi sudah meramal hal itu. Kita beruntung ramalan masa depan yang ini belum terjadi, dan semoga saja tidak.

masa depan bumi saat matahari bereovolusi


Perubahan iklim dan pemanasan global yang terjadi akhir-akhir ini menjadi salah satu efek yang sangat signifikan dalam perubahan kondisi Bumi selama beberapa dekade dan abad ke depan. Namun, bagaimana dengan nasib Bumi jika terjadi pemanasan bertahap saat Matahari menuju masa akhir hidupnya sebagai bintang katai putih? Akankah Bumi bertahan, ataukah masa tersebut akan menjadi masa akhir kehidupan Bumi?


1. Bintang Raksasa Merah.

Impresi artis. source : Universetoday 
Bintang Raksasa Merah.
Milyaran tahun lagi, Matahari akan mengembang menjadi bintang raksasa merah. Saat itu, ia akan membesar dan menelan orbit Bumi. Akankah Bumi ditelan oleh Matahari seperti halnya Venus dan Merkurius? Pertanyaan ini telah menjadi diskusi panjang di kalangan astronom. Akankah kehidupan di Bumi tetap ada saat matahari menjadi Katai Putih?

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan K.-P. Schr¨oder dan Robert Connon Smith, ketika Matahari menjadi bintang raksasa merah, ekuatornya bahkan sudah melebihi jarak Mars. Dengan demikian, seluruh planet dalam di Tata Surya akan ditelan olehnya. Akan tiba saatnya ketika peningkatan fluks Matahari juga meningkatkan temperatur rata-rata di Bumi sampai pada level yang tidak memungkinkan mekanisme biologi dan mekanisme lainnya tahan terhadap kondisi tersebut.

Saat Matahari memasuki tahap akhir evolusi kehidupannya, ia akan mengalami kehilangan massa yang besar melalui angin bintang. Dan saat Matahari bertumbuh (membesar dalam ukuran), ia akan kehilangan massa sehingga planet-planet yang mengitarinya bergerak spiral keluar. Lagi-lagi pertanyaannya bagaimana dengan Bumi? Akankah Matahari yang sedang mengembang itu mengambil alih planet-planet yang bergerak spiral, atau akankah Bumi dan bahkan Venus bisa lolos dari cengkeramannya?

Perhitungan yang dilakukan oleh K.-P Schroder dan Robert Cannon Smith menunjukan, saat Matahari menjadi bintang raksasa merah di usianya yang ke 7,59 milyar tahun, ia akan mulai mengalami kehilangan massa. Matahari pada saat itu akan mengembang dan memiliki radius 256 kali radiusnya saat ini dan massanya akan tereduksi sampai 67% dari massanya sekarang. Saat mengembang, Matahari akan menyapu Tata Surya bagian dalam dengan sangat cepat, hanya dalam 5 juta tahun. Setelah itu ia akan langsung masuk pada tahap pembakaran helium yang juga akan berlangsung dengan sangat cepat, hanya sekitar 130 juta tahun. Matahari akan terus membesar melampaui orbit Merkurius dan kemudian Venus. Nah, pada saat Matahari akan mendekati Bumi, ia akan kehilangan massa 4.9 x 1020 ton setiap tahunnya (setara dengan 8% massa Bumi).

2. Perjalanan evolusi Matahari sejak lahir sampai menjadi bintang katai putih.

Perjalanan evolusi Matahari sejak lahir sampai menjadi bintang katai putih (White Dwaft).
Setelah mencapai tahap akhir sebagai raksasa merah, Matahari akan menghamburkan selubungnya dan inti Matahari akan menyusut menjadi objek seukuran Bumi yang mengandung setengah massa yang pernah dimiliki Matahari. Saat itu, Matahari sudah menjadi bintang katai putih. Bintang kompak ini pada awalnya sangat panas dengan temperatur lebih dari 100 ribu derajat namun tanpa energi nuklir, dan ia akan mendingin dengan berlalunya waktu seiring dengan sisa planet dan asteroid yang masih mengelilinginya.

3. Zona Laik Huni yang Baru

Saat ini Bumi berada di dalam zona habitasi / laik huni dalam Tata Surya. Zona laik huni atau habitasi merupakan area di dekat bintang di mana planet yang berada di situ memiliki air berbentuk cair di permukaannya dengan temperatur rata-rata yang mendukung adanya kehidupan. Dalam perhitungan yang dilakukan Schroder dan Smith, temperatur planet tersebut bisa menjadi sangat ekstrim dan tidak nyaman untuk kehidupan, namun syarat utama zona habitasinya adalah keberadaan air yang cair.

Terbitnya bintang raksasa merah.

Impresi artis. Sumber: Jeff Bryant's Space Art. 
Terbitnya bintang raksasa merah.
Tak dapat dipungkiri, saat Matahari jadi Raksasa Merah, zona habitasi akan lenyap dengan cepat. Saat Matahari melampaui orbit Bumi dalam beberapa juta tahun, ia akan menguapkan lautan di Bumi dan radiasi Matahari akan memusnahkan hidrogen dari air. Saat itu Bumi tidak lagi memiliki lautan. Tetapi, suatu saat nanti, ia akan mencair kembali. Nah saat Bumi tidak lagi berada dalam area habitasi, lantas bagaimana dengan kehidupan di dalamnya? Akankah mereka bertahan atau mungkin beradaptasi dengan kondisi yang baru tersebut? Atau itulah akhir dari perjalanan kehidupan di planet Bumi?

Yang menarik, meskipun Bumi tak lagi berada dalam zona habitasi, planet-planet lain di luar Bumi akan masuk dalam zona habitasi baru milik Matahari dan mereka akan berubah menjadi planet layak huni. Zona habitasi yang baru dari Matahari akan berada pada kisaran 49,4 SA – 71,4 SA. Ini berarti areanya akan meliputi juga area Sabuk Kuiper, dan dunia es yang ada disana saat ini akan meleleh. Dengan demikian objek-objek disekitar Pluto yang tadinya mengandung es sekarang justru memiliki air dalam bentuk cairan yang dibutuhkan untuk mendukung kehidupan. Bahkan bisa jadi Eris akan menumbuhkan kehidupan baru dan menjadi rumah yang baru bagi kehidupan.

4. Bagaimana dengan Bumi?

Apakah ini akhir perjalanan planet Bumi? Ataukah Bumi akan selamat? Berdasarkan perhitungan Schroder dan Smith Bumi tidak akan bisa menyelamatkan diri. Bahkan meskipun Bumi memperluas orbitnya 50% dari orbit yang sekarang ia tetap tidak memiliki pluang untuk selamat. Matahari yang sedang mengembang akan menelan Bumi sebelum ia mencapai batas akhir masa sebagai raksasa merah. Setelah menelan Bumi, Matahari akan mengembang 0,25 SA lagi dan masih memiliki waktu 500 ribu tahun untuk terus bertumbuh.


Matahari yang menjadi raksasa merah akan mengisi langit seperti yang tampak dari bumi. Gambar ini menunjukan topografi Bumi yang sudah meleleh menjadi lava. Tampak siluet bulan dengan latar raksasa merah. Copyright William K. Hartmann

Saat Bumi ditelan, ia akan masuk ke dalam atmosfer Matahari. Pada saat itu Bumi akan mengalami tabrakan dengan partikel-partikel gas. Orbitnya akan menyusut dan ia akan bergerak spiral kedalam. Itulah akhir dari kisah perjalanan Bumi.

Sedikit berandai-andai, bagaimana menyelamatkan Bumi? Jika Bumi berada pada jarak 1.15 SA (saat ini 1 SA) maka ia akan dapat selamat dari fasa pengembangan Matahari tersebut. Nah bagaimana bisa membawa Bumi ke posisi itu?? Meskipun terlihat seperti kisah fiksi ilmiah, namun Schroder dan Smith menyarankan agar teknologi masa depan dapat mencari cara untuk menambah kecepatan Bumi agar bisa bergerak spiral keluar dari Matahari menuju titik selamat tersebut.

Yang menarik untuk dikaji adalah, umat manusia seringkali gemar berbicara tentang masa depan Bumi milyaran tahun ke depan, padahal di depan mata, kerusakan itu sudah mulai terjadi. Bumi saat ini sudah mengalami kerusakan awal akibat ulah manusia, dan hal ini akan terus terjadi. Bisa jadi akhir perjalanan Bumi bukan disebabkan oleh evolusi matahari, tapi oleh ulah manusia itu sendiri. Tapi bisa jadi juga manusia akan menemukan caranya sendiri untuk lolos dari situasi terburuk yang akan dihadapi.


Jumat, 07 September 2012

hikayat hang tuah


Hikayat Hang Tuah ialah sebuah epik kepahlawanan yang merentasi sepanjang zaman naik turun kerajaan Empayar Melaka. Hang Tuah merupakan seorang laksamana yang terutama serta pahlawan Melayu yang taat kepada rajanya terutama semasa pemerintahan Sultan Mansur Shah di Melaka pada abad ke-15. Hikayat ini dipercayai mula ditulis sekitar 1700 (Leiden manuscript Cod.Or.1762.) tetapi manuskrip lengkap adalah bertarikh 1849.[1]
Pada masa pemudanya, Hang Tuah dan empat orang temannya, iaitu Hang Jebat, Hang Kasturi, Hang Lekir, serta Hang Lekiu, membunuh segerombolan lanun dan dua orang lain yang mengamuk dan membuat kacau-bilau di dalam kampung. Si Bendahara (sama dengan Perdana Menteri dalam istilah moden) Melaka nampak bakat mereka dan mengambil mereka bertugas di dalam istana. Hang Tuah dibabadkan dalamSejarah Melayu dan Hikayat Hang Tuah.
Semasa bertugas dengan istana Melaka, Hang Tuah membunuh seorang pahlawan Jawa yang dikenali sebagai Taming Sari. Taming Sari merupakan seorang anak buah Empayar Majapahit yang telah dihadiahkan dengan sebilah keris kuno yang dipercayai boleh menyebabkan pemiliknya kebal. Keris itu dinamai "Taming Sari" sempena pemiliknya yang asal.
Hang Tuah kemudian dituduh kerana berzina dengan dayang Sultan, dan suatu keputusan serta merta dibuat untuk menghukum mati laksamana yang tidak bersalah itu. Bagaimanapun, hukuman mati itu tidak dilaksanakan, dan sebagai ganti, Hang Tuah dihantar ke suatu tempat yang terperinci oleh si Bendahara. Mempercayai bahawa Hang Tuah telah mati, Hang Jebat (menurut Hikayat Hang Tuah) atau Hang Kasturi (menurutSejarah Melayu), melancarkan pemberontakan balas dendam terhadap Sultan Mansur Shah, dan menyebabkan keadaan kelam-kabut di kalangan penduduk. Sultan Mansur Shah berasa sesal tentang hukuman mati Hang Tuah, kerana Hang Tuah merupakan orang tunggal yang berupaya membunuh Hang Jebat (atau Hang Kasturi). Akhirnya, si Bendahara memanggil balik Hang Tuah daripada persembunyiannya, dan diampun oleh Sultan. Selepas berlawan selama tujuh hari, Hang Tuah berjaya membunuh Hang Jebat dan mendapat balik keris Taming Sarinya.
Hang Tuah meneruskan khidmatnya kepada Sultan Mansur Shah selepas kematian Hang Jebat. Pada lewat hidupnya, beliau diutuskan meminang seorang puteri yang tinggal di puncak Gunung Ledang. Beliau gagal dalam tugas itu, dan disebabkan perasaan malu, Hang Tuah terus hilang dan langsung tidak dinampak lagi. (Sila lihat rencana Puteri Gunung Ledang.)
Hang Tuah terkenal untuk pepatahnya, "Takkan Melayu Hilang di Dunia" Petikan itu merupakan sorakan yang termasyhur untuk nasionalismeMelayu.

Senin, 23 Juli 2012

chairul tanjung si anak singkong



1342021124213829080
Sebuah buku super inspiratif menurut saya, setelah membacanya. Penuturan cerita yang apa adanya membuat jauh dari kesan lebay atau mendramatisir keadaan. Berbagai kisah yang membuat saya tergetar haru dan speechless.
Buku yang merupakan kisah perjalanan hidup seorang pengusaha sukses di negeri ini. Chairul Tanjung, adalah pemilik beberapa perusahaan besar seperti stasiun televisi swasta ( Trans TV), Trans Studio, hotel, bank, dan terakhir  kabarnya menjadi salah salah satu pembeli 10% saham perusahaan penerbangan papan atas Indonesia ( Garuda ) dsb dll.
Untuk menuliskan ekstrak sebuah buku setebal 384 halaman tentu tidak cukup mudah. Namun di sini saya ingin berbagi sedikit kisah yang semoga bermanfaat bagi Anda yang belum sempat membaca buku tersebut ( sejujurnya, saya berharap sahabat semua menyempatkan untuk membacanya suatu saat nanti). Maka, saya coba menuangkan beberapa kenangan masa kanak-kanak hingga masa kuliah saja, segera setelah saya selesai membacanya, hari ini.
Chairul Tanjung kecil melalui hari-hari penuh keceriaan sebagai anak pinggiran kota Metropolitan. Bermain bersama teman-teman dengan membuat pisau dari paku yang digilaskan di roda rel dekat rumahnya di Kemayoran, adalah kegiatan seru yang menyenangkan. Juga bersepeda beramai-ramai di akhir pekan ke kawasan Ancol, sambil jajan penganan murah, buah lontar.
Kelas 1 hingga kelas 2 SD sekolah diantar jemput oleh Kak Ana, seorang sanak keluarga dari Sibolga, dengan naik oplet. Selanjutnya kelas 3 SD sudah bisa pulang-pergi sekolah sendiri.
Saat usia SMP, Bapaknya ( Abdul Gafar Tanjung ) yang saat itu telah mempunyai percetakan, koran, transportasi dll gulung tikar dan dinyatakan pailit oleh pemerintah karena idealismenya yang bertentangan dengan pemerintah yang berkuasa saat itu ( Soeharto). Sang ayah adalah Ketua Partai Nasional Indonesia (PNI) Ranting Sawah Besar. Semua koran Bapaknya dibredel. Semua aset dijual hingga tak memiliki rumah satu pun.
Mungkin demi gengsi, di awal-awal, Bapaknya menyewa sebuah losmen di kawasan Kramat Raya, Jakarta untuk tinggal mereka sekeluarga. Hanya satu kamar, dengan kamar mandi di luar yang kemudian dihuni 8 orang. Kedua orang tua Chairul, dan 6 orang anaknya, termasuk Chairul sendiri.
Tidak kuat terus-menerus membayar sewa losmen, mereka kemudian memutuskan pindah ke daerah Gang Abu, Batutulis. Salah satu kantong kemiskinan di Jakarta waktu itu. Rumah tersebut adalah rumah nenek Chairul, dari ibundanya, Halimah.
Ibunya adalah sosok yang jarang sekali mengeluhkan kondisi, sesulit apapun keadaan keluarga. Namun saat itu, Chairul melihat raut wajah ibunya sendu, tidak ceria dan tampak lelah. Setelah ditanya, lebih tepatnya didesak Chairul, Ibunya baru berucap : ”Kamu punya sedikit uang, Rul? Uang ibu sudah habis dan untuk belanja nanti pagi sudah tidak ada lagi. Sama sekali tidak ada”.
( Tidak diceritakan lebih jelas akhirnya mendapat solusi dari mana, namun kita bisa tahu bahwa di usia SMP, Chairul sudah menyadari bagaimana kesulitan orang tuanya, bahkan untuk makan sehari-hari. Dan Ibunya adalah sosok yang sangat tabah menjalani kerasnya kehidupan).

Menunggu Bapak Pulang demi Zakat Fitrah
Suatu hari malam takbiran saat saya masih kelas dua SMP. Was-was menunggu bapak yang belum juga pulang. Saya sendirian menunggu beliau di ujung gang seraya berdoa semoga  beliau kali ini membawa uang untuk zakat fitrah kami sekeluarga.
Nanar melihat euforia malam takbiran. Teman-teman sebaya sudah bergembira, beberapa di antaranya bahkan menyewa becak keliling kota.
Beberapa kali air mata ini sempat menetes, sangat sesak rasanya. Ada tetangga yang memperhatikan dan sempat akan memberi zakat, saya tolak. ”Ya Allah, kami masih kuat berdiri. Meski tidak punya uang, kami masih mampu mencari,” saya pikir.
Alhamdulillah, menit-menit terakhir menjelang shalat Id, bapak akhirnya pulang dan memberi sejumlah uang untuk membayar zakat kami sekeluarga.
Pukul 03.30  pagi saya bangunkan pengurus masjid yang tengah lelap dalam tidurnya dan menyerahkan uang itu. Setelah itu lega luar biasa. Langsung bergegas ke masjid untuk shalat Id meski tanpa pakaian baru seperti teman-teman lainnya. Allahu Akbar! Tuntas kewajiban kami, ya Allah!”

Tidak ikut Study Tour ke Yogyakarta
Kelas 3 SMP sebagaimana yang dilakukan di banyak sekolah, diselenggarakan acara study tour yang pengumumannya 2 bulan sebelum keberangkatan.
Pak A.G Tanjung ( bapaknya Chairul ) saat itu mengelola perusahaan transportasi milik kawannya, sehingga otomatis Chairul mengetahui proses kerja penanganan wisata. Maka ia pun dipercaya sebagai koordinator transportasi untuk acara study tour sekolahnya ke Yogya tersebut. Namun sampai tiba waktunya, ibunya tidak mempunyai cukup uang untuk membayar biaya study tour senilai Rp. 15.000,- sehingga dengan alasan ada kepentingan keluarga, Chairul tidak ikut berangkat dalam acara yang bahkan ia sendiri yang sibuk mengurus berbagai persiapan. Ia mengerjakan tugasnya sebagai koordinator dengan seksama dan melepas kepergian teman-temannya di halaman sekolah, dengan perasaan sakit yang disembunyikan serapat mungkin.

Menggadaikan Kain Halus Ibu sebagai Biaya Kuliah
Mendaftar di perguruan tinggi negeri adalah satu-satunya pilihan untuk bisa kuliah saat itu, karena belum banyak pilihan untuk melanjutkan di universitas swasta. Jika pun ada, biayanya sangat tinggi. Jadi jika tidak diterima di negeri, alamat jalan untuk melanjutkan pendidikan tertutup sudah. Tidak mungkin keluarganya dapat membayar biaya kuliah di perguruan tinggi swasta, apalagi semua anak-anaknya masih dalam masa pendidikan.
Maka, adalah sebuah kebahagiaan yang tak terkira saat melihat nama Chairul Tanjung termasuk di antara daftar siswa yang dinyatakan lulus UMPTN. Pulang dari tempat pengumuman di Parkir Timur Senayan, Chairul mengabarkan pada orang tuanya bahwa ia diterima di FKG. Sebuah kabar bahagia tentunya, disertai pemberitahuan lain berupa biaya kuliah di FKG-UI. Total Rp. 75.000,- yang rinciannya adalah Rp. 45.000 untuk biaya kuliah, dan 30.000 untuk biaya administrasi, uang jaket dsb.
Ibunya meminta waktu beberapa hari untuk menyiapkannya. Dan sesuai janji, beberapa hari kemudian Ibunya tersenyum sambil memberikan uang yang yang diperlukan. Maka tahun 1981 Chairul Tanjung tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Minggu awal masuk kuliah, Chairul didaulat menjadi Ketua Angkatan Mahasiswa FKG-UI, atau mendapat julukan Jendral Angkatan”. Bisa jadi karena postur tubuhnya yang tinggi besar, dan tentu karena pengalaman berorganisasi dari SMP dan SMA yang telah dijalankannya.
Berinteraksi dengan para sahabat baru di kampus adalah hal baru yang menyenangkan tentunya. Meski mengaku sering makan di kantin CM ”Cepek Murah” Warung Toyib dengan nasi setengah porsi, sayur, tempe/tahu, semua terasa nikmat dan membuatnya bahagia.
Hingga suatu sore, ibunya, Ibu Halimah yang di kalangan tetangga dekat biasa dipanggil Mpok Limah, asli Cilandak, Sukabumi, Jawa Barat, berkata dengan terus terang kepadanya. Bahwa untuk ongkos kuliah ibunya harus pontang-panting mendapatkan uang. Dengan air mata, ibunya menatap sang anak sambil berucap ”Chairul, uang kuliah pertamamu yang ibu berikan beberapa hari yang lalu ibu dapatkan dari menggadaikan kain halus ibu. Belajarlah dengan serius, Nak.”
Mendengar itu, bumi tempatnya berpijak seolah berhenti berotasi, ia lemas seperti tanpa darah. Bisa dibayangkan, baru menikmati keceriaan bertemu teman-teman baru, tiba-tiba mendengar berita menyedihkan itu. Chairul mengaku terpukul, shock. Bukan untuk putus asa dan menyerah terhadap keadaan, namun sebaliknya. Dari situlah ia bertekad untuk tidak meminta uang lagi kepada orang tuanya. Ia harus bisa memenuhi semua keperluan kuliah dengan usahanya sendiri.

Lima Belas Ribu Pertama dalam Hidup Chairul
Di FKG-UI banyak sekali praktikum, dari membuat gigi palsu menggunakan wax ( lilin), gipsum, dsb. Ada buku praktikum sekitar 20 halaman yang harus diperbanyak ( difotocopy) oleh mahasiswa sebagai pedoman wajib.
Di lingkungan Salemba Raya, bertebaran tukang foto kopi dengan ongkos per lembar Rp. 25,- sehingga diperlukan total Rp. 500,- untuk mendapatkan buku tersebut.
Nah, Chairul mempunyai teman SMP yang orang tuanya memiliki usaha percetakan di Jl. Bango V No. 5, Senen. Namanya Bravo Printing. Usaha percetakan milik Pak Surya itu dijalankan oleh Pak Surya sendiri beserta anak-anaknya Toni, Hardi Surya, Beni ( teman Chairul).
Maka Chairul datang ke percetakan itu meminta tolong pada Hardi Surya ( kakak kelas Chairul di SMP juga ), dan disanggupi dikerjakan dengan harga Rp 150. Dikerjakan dulu, dibayar setelah selesai.
Maka, peluang usaha mulai dilihatnya. Esoknya, Chairul menawarkan jasa cetak diktat dengan harga Rp.300, lebih hemat tentunya dibanding harga pasar yang Rp. 500,-. Singkat cerita, ada 100 orang temannya yang mendaftar mencetak di Chairul, dan otomatis ia mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 15.000,-
Sebuah keuntungan yang diperoleh dengan proses sangat mdah, dengan hanya berbekal jaringan dan kepercayaan.

Uang keuntungan usaha yang baru pertama kali diterimanya sebesar 15.000 itu dirasakan Chairul sebagai momentum pembangkit kepercayaan diri             
selanjutnya.

Puluhan ribu berikutnya, ratusan ribu dan jutaan berikutnya bukan perkara sulit jika 
semangat dan kepercayaan bisa terus dijaga. Sejak itu hidupnya terasa lebih mudah.

Dari 15.000 itu kemudian ia terkenal ke seantero kampus sebagai pengganda diktat yang murah. Awalnya ia mendapat tempat fotocopy murah di daerah Grogol ( Rp. 15,-/lembar dan karena memberi order banyak didiscount menjadi Rp.12,5/lembar). Dosen dan teman-teman lintas jurusan kerap menitipkan fotocopy padanya. Praktis nyaris tiap hari ia mondar-mandir Grogol-Salemba dengan bajaj mengangkut diktat-diktat yang difotocopy dibantu beberapa orang sahabatnya.
Berikutnya karena merasa lama-lama kerepotan mondar-mandir sementara iapun harus mengikuti jam perkuliahan dan menjalankan berbagai praktikum, ia mengajukan permohonan memanfaatkan ruang kosong di bawah tangga untuk menempatkan mesin foto copy.
Dan berkat hubungan baik dengan hampir semua dosen, karyawan bahkan rektor UI, ijin itu mudah didapatkan.
Lalu Chairul meminta pemilik mesin fotocopy itu membuka counter di bawah tangga di fakultasnya di Salemba. Ia mendapat marketing fee sebesar Rp.2,5,-/lembar. Dan setiap sore, Chairul tinggal datang ke tempat fotocopyan sambil meminta setoran layaknya bos…:)
( Kita semua pasti akan turut tersenyum terhibur membacanya…bangga dan haru…)
Demikianlah naluri bisnisnya kian terasah. Dari mulai usaha fotocopy, merambah ke bisnis alat-alat kesehatan sebagai salah satu kebutuhan pokok mahasiswa kedokteran gigi. Lalu masuk mencoba bisnis di luar kampus meski diakhiri cerita kebangkutan dengan ditutup tokonya.
Namun bangkit lagi dengan usaha jual-beli mobil bekas, bengkel reparasi mobil, kontraktor kecil-kecilan, dst dll.
Tahun 1984, di masa kuliah tahun ke 4 (usia 22 tahun) Chairul telah berhasil membeli mobil Honda Civic warna coklat keluaran tahun 1976 seharga 3,6 juta. Dan tahun 1986 berganti Honda Accord keluaran tahun 1981.
Perolehan itu menunjukkan bahwa ia telah berhasil mewujudkan tekadnya untuk tidak meminta biaya kuliah pada orang tuanya, sekaligus juga telah mulai menuai hasil usahanya dengan kerja keras dan kerja cerdas tersebut. Sebuah prestasi yang membanggakan setiap orang tua tentunya.

Begitulah Chairul….sambil tekun menjalankan usahanya, ia juga paralel dengan aktif di berbagai kegiatan organisasi kampus dan aktifitas sosial. Semua dijalankan secara seimbang dan bersamaan.

Hingga di usia dewasa Chairul terus memperluas jalinan silaturahim ke berbagai kalangan, berani mempelajari aneka bisnis baru dan mencari jalan untuk menjalankan dengan sebaik-baiknya. Gabungan antara kerja keras, menjaga kepercayaan, mengedepankan kejujuran dan etika bisnis, tak pernah berhenti belajar dan disertai dengan doa terbaik tentunya.
Pak Chairul Tanjung, sesosok pengusaha besar nasionalis yang sangat diperhitungkan di negeri ini, termasuk bagi Pak Dahlan Iskan yang saat itu sempat mengirimkan sms menawarkan penjualan saham Garuda sebagaimana yang sempat diceritakan oleh Pak Dis sendiri di Manufacturing Hope beberapa waktu lalu.

Beliau mungkin telah menggenggam berbagai cerita kesuksesan hari ini yang adalah hasil jerih payah dan kerja kerasnya yang dimulai sangat dini.

Tempaan hidup berupa kemiskinan, seringkali menjadikan seseorang menjadi tangguh, berkarakter dan berkepribadian.

Lalu, jika sebagian kita yang Alhamdulillah mungkin tak sampai harus mengalami kelaparan sebagaimana Pak Chairul Tanjung, dan Pak Dahlan Iskan di masa kecil……dapatkah kita mempunyai semangat juang yang sama dengan mereka semua?
Sejauh mana usaha dan kerja keras kita hari ini? Dapatkah kita menggembleng anak-anak kita untuk menyadari bahwa tugas di pundak mereka adalah menjadi manusia-manusia bermanfaat di hari depannya kelak?
Pertanyaan-pertanyaan yang tak mudah menjawabnya. Pun adalah pekerjaan yang tidak segampang mengatakannya. Yang pasti…harus terus kita nyalakan api semangatnya….agar setidaknya kita tahu apa yang harus kita lakukan hari ini, esok dan lusa.

Rabu, 27 Juni 2012

penemu hanphone pertama di dunia




Martin Cooper sang penemu telepon genggam ini sendiri tidak membayangkan bahwa telepon selular bisa sekecil sekarang ini sehingga dapat dibawa kemana saja sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan di zaman nirkabel sekarang ini. Martin Marty Cooper (lahir 26 Desember 1928 di Chicago, Illinois, USA) yang merupakan pemimpin tim insinyur dari Motorola yang mengembangkan perangkat genggam ponsel yang berbeda dari telepon mobil (Car Phone). Cooper adalah CEO dan pendiri ArrayComm, sebuah perusahaan yang bekerja dalam penelitian teknologi Smart Antena dan mengembangkan jaringan nirkabel, dan merupakan direktur Penelitian dan Pengembangan Motorola.


Masa Awal

Martin Cooper dibesarkan di Chicago ketika terjadi masa resesi dunia. Orang tuanya adalah imigran Ukraina. Ia menerima gelar sarjana di bidang Electrical Engineering pada tahun 1950.

Karir

Martin Cooper bergabung dengan Reserve Officers Training Corps Angkatan Laut Amerika Serikat. Ia bertugas di kapal perusak Angkatan Laut AS selama Perang Korea dan kemudian di sebuah kapal selam yang bermarkas di Hawaii.

Setelah perang usai, Cooper meninggalkan angkatan laut dan mulai bekerja di Teletype, anak perusahaan Western Electric. Pada tahun 1954, ia pindah ke Motorola. Sambil bekerja di sana ia meneruskan studinya dimalam hari. Pada tahun 1957, ia menerima gelar Magister dalam bidang rekayasa elektronika dari Illinois Institute of Technology.

Pada tahun 1960 ia berperan penting dalam mengubah lembaran teknologi informasi yang sebelumnya terbatas digunakan dalam satu bangunan tunggal menjadi semakin luas yang dapat menghubungkan antar kota. Cooper membantu memperbaiki cacat dalam kristal Motorola yang dibuat untuk radio. Hal ini mendorong perusahaan untuk memproduksi massal kristal kuarsa pertama untuk digunakan dalam jam tangan quartz.

Pada tahun 1960, John F. Mitchell menjadi kepala insinyur proyek komunikasi portabel Motorola. Pada awal 1970-an, Mitchell memberi tanggung jawab pada Cooper di divisi telepon mobil (Carphone). Mitchell dan Cooper membayangkan sebuah produk komunikasi yang tidak hanya terpaku di dalam mobil. Sehingga alat tersebut haruslah kecil dan cukup ringan untuk menjadi alat portabel. Butuh waktu 90 hari pada tahun 1972 untuk menciptakan prototipe pertama dari ide tersebut.

Cooper dan para insinyur yang bekerja untuknya, serta Mitchell mempatenkan penemuan “Radio Telephone System" yang diajukan pada 17 Oktober 1973 dengan nomor paten 3906166 dan disetujui pada September 1975 atas nama mereka. Cooper dianggap sebagai penemu pertama telepon genggam seluler (handphone) pertama dan orang pertama yang melakukan panggilan dengan prototipe ponsel genggam seluler tersebut pada 3 April 1973. Kejadian yang bersejarah tersebut disaksikan di muka umum di depan wartawan dan orang orang yang lewat di jalan kota New York. Panggilan pertama ditujukan kepada Dr. Joel S. Engel, kepala riset di Bell Labs.

Kalimat pertama yang diucapkan adalah "Joel, I'm calling you from a 'real' cellular telephone. A portable handheld telephone."

Panggilan pertama tersebut sebagai awal penanda mulainya pergeseran fundamental teknologi dan pasar komunikasi ke arah komunikasi telepon yang portabel dimana seseorang dapat langsung berkomunikasi langsung dengan orang lain, tidak lagi seperti dahulu kala dimana yang dituju adalah tempat sebagaimana telepon
rumah. Ini adalah karya hasil dari visinya bagi komunikasi telepon genggam nirkabel personal yang membedakannya dari telepon mobil (Car Phones). Cooper kemudian mengungkapkan bahwa ia mendapat ide untuk mengembangkan ponsel setelah menonton Kapten Kirk yang menggunakan suatu alat komunikator pada acara serial televisi Star Trek.

Meskipun digelari sebagai ‘Bapak Telepon Selular (Ponsel)’, dengan rendah hati Martin Cooper mengatakan “Meskipun aku bagian dari penemuan tersebut, tapi karya tersebut adalah hasil kerja tim dan ratusan literatur orang orang yang menciptakan visi tentang bagaimana selular seperti hari ini, yang tentu belum sempurna. Kami masih terus bekerja dan berusaha untuk membuatnya lebih baik”.


Komersialisasi Produk

Handset pertama Motorola DynaTAC, mempunyai berat 1 kg (2,2 pon) dan 35 menit waktu bicara. Di tahun 1983, setelah mengalami empat kali iterasi, tim Cooper telah mengurangi berat handset menjadi setengahnya. Harga produk tersebut sekitar $ 4.000 (atau sama nilainya dengan$ 8.600 di tahun 2009). Cooper Meninggalkan Motorola sebelum mereka mulai menjual ponsel genggamnya ke konsumen.

Sistem Bisnis Selular

Martin Cooper memulai sebuah perusahaan dengan para mitra yang menyediakan sistem penagihan operator selular. Pada tahun 1986, mereka menjual Cincinnati Bell seharga $23m.

ArrayComm

Pada tahun 1992, Martin Cooper bergabung dengan Richard Roy, seorang peneliti di Universitas Stanford, untuk membentuk ArrayComm. Perusahaan ini mulai mengkhususkan dalam penciptaan komunikasi selular yang lebih efisien. Sementara memimpin perusahaan ini, Cooper menciptakan Hukum Cooper (Cooper's Law). Hukum ini menyatakan bahwa setiap 30 bulan jumlah informasi yang ditransmisikan melalui jumlah tertentu melalui spektrum radio bertambah dua kali lipat. Dia menyatakan bahwa hukum ini telah berlaku sejak tahun 1897 ketika Marconi mempatenkan telegraf nirkabel pertama kali.

Penghargaan dan Afiliasi

Pada tahun 1995, Martin Cooper menerima penghargaan Wharton Infosys Business Transformation Award untuk inovasi teknologi di bidang komunikasi. Cooper juga merupakan anggota Mensa International. Di tahun 2000 Martin Cooper termasuk Top Sepuluh Pengusaha di majalah Red Herring. Pada tahun 2009, ia bersama dengan Raymond Tomlinson dianugerahi Prince of Asturias, sebuah penghargaan bagi penelitian ilmiah dan penelitian teknis.

“ Wireless is freedom. It's about being unleashed from the telephone cord and having the ability to be virtually anywhere when you want to be. That freedom is what cellular is all about. It pleases me no end to have had some small impact on people's lives because these phones do make people's lives better. They promote productivity, they make people more comfortable, they make them feel safe and all of those things. In the sense I had a small contribution there makes me feel very good” (Martin Marty Cooper)

Kamis, 21 Juni 2012

sejarah james Mcneill whistler



Self portrait (1872)
James Abbott McNeill Whistler atau James Whistler (lahir 14 Juli 1834 – meninggal 17 Juli 1903 pada umur 69 tahun) adalah seorang pelukis terkenal dari MassachusettsAmerika Serikat. Sebagian besar karya lukisannya dihasilkan di Eropa. Pada tahun 1842ia bersama keluarganya pindah ke St. PetersburgRusia, ketika ayahnya bekerja menjadi pekerja konstruksi rel kereta api. Whistler kembali ke Amerika Serikat pada tahun 1849 dan mencoba masuk ke akademi militer di West Point, namun ditolak. Lalu pada tahun 1844 ia memutuskan untuk pergi ke Eropa untuk mendalami seni rupa walaupun ditentang oleh keluarganya. Sampai akhir hidupnya Whistler tinggal dan hidup di Eropa.
Karya terbaik Whistler yang sangat dikenal adalah Arrangement in Gray and Black: Portrait of the Artist's Mother atau Whistler's Mother(lukisan ibunya). Lukisan ini saat ini berada di Musée d'Orsay di Paris.

[sunting]Biografi

Whistler lahir di Lowell, Massachusetts, tahun 1834. Whistler pertama kali diperkenalkan tentang seni oleh saudara iparnya, Francis Haden, yang adalah seorang fisikawan sekaligus seniman berbakat. Haden mengajak Whistler untuk mengunjungi koleksi-koleksi seni dan juga memberinya seperangkat cat dan palet. Whistler pernah dilukis oleh Sir William Boxall tahun 1848, ia menganggap lukisannya sangat mirip dirinya, permukaannya lembut, dan tampak begitu kaya. ia mulai mengumpulkan buku-buku tentang seni. Dari situlah, saat ia umur 15, antusiasmenya pada seni berkembang. Namun sepeninggalan ayahnya, karier dan masa depannya terhadap senipun menjadi kian suram.
Ibu Whistler mengirimnya ke Christ Church Hall School dengan harapan agar anaknya dapat menjadi pendeta. Di kelas, ia dikenal teman-temannya karena ia tidak pernah lepas dari buku sketsa dan sering menggambar karikatur. Setelah ia sadar bidang teologi tidak cocok untuk kariernya, kemudian ia pindah ke United States Military Academy di West Point, tempat ayahnya pernah mengajar gambar dan ada beberapa kerabatnya di sana. Selama 3 tahun ia di sana, nilai-nilainya nyaris tidak memuaskan. Ia dikenal sebagai si Curly, karena rambutnya yang ikal dan panjang melebihi batas, selain itu ia suka memberikan komentar-komentar sarkastik sehingga sering dicemooh orang.
Setelah dari West Point, ia bekerja sebagai penggambar peta untuk keperluan maritim dan militer AS. Namun menurutnya pekerjaan itu sangat membosankan, Whistler lebih banyak menghabiskan waktu dengan bermain bilyar dan menggoda banyak wanita. Ia pernah dipindahkan kerja ke divisi US Coast Survey dan hanya bertahan 2 bulan. Namun dari situ ia belajar tentang teknik etsa.
Selama beberapa bulan ia tinggal bersama temannya yang kaya, Tom Winans. Winans sampai membuatkan studio kecil dan mengeluarkan banyak uangnya untuk karier seni Whistler. Walau ibu Whistler memberikan opsi lain untuk kariernya, namun saat Whistler menegaskan bahwa seni adalah kariernya.
Kemudian tahun 1855 ia tiba di Paris, menyewa studio di Latin Quarter, dan dengan cepat mengadopsi kehidupan seniman bohemia. Ia belajar metode seni tradisional dalam waktu singkat di Ecole Impériale et Spéciale de Dessin dan di studio Charles Gabriel Gleyre. Ia juga mempelajari karya-karya Ingres, dan membuatnya sangat terkesan. Whistler akhirnya mendapatkan dua prinsip yang ia gunakan selama sisa kariernya: baris adalah lebih penting daripada warna dan yang hitam adalah warna dasar harmoni tonal.
Selama musim panas 1858, Whistler bepergian dengan sesama seniman Ernest Delannoy ke RhinelandJerman. Selama tahun itu, ia melukis potret diri pertamanya, sebuah karya dengan cat minyak, "Portrait of Whistler dengan Hat", teknik render yang gelap dan tebalnya mengingatkan pada gaya Rembrandt, pelukis Belanda yang ia idolakan.
Pada tahun itu ia menjalin persahabatan dengan Henri Fantin-Latour, yang dijumpainya di Louvre. Melalui dia, Whistler diperkenalkan ke lingkaran Gustave Courbet, yang termasuk Carolus-Duran (kemudian gurunya John Singer Sargent), Alphonse Legros, dan Edouard Manet. Dari Courbet, ia banyak mendapatkan inspirasi realisme yang ia gunakan pada awal kariernya.
Tahun 1872, Whistler disukai bosnya, Frederick Leyland, seorang musisi amatir yang berbakti untuk Chopin. Darinya, Whistler terinspirasi untuk menggunakan judul musik untuk karya-karyanya seperti sebuah "nocturne", "symphony", "harmony", "study" or "arrangement” untuk menekankan kualitas tonal dan komposisi tanpa menekankan isi narasi.
Karya Whistler diasosiasikan dengan karya impresionis (walaupun ia lebih tertarik dalam menimbulkan emosi tertentu daripada secara akurat mengambarkan efek cahaya), simbolisme, estetisme, dan dia berperan sebagai titik tengah dari Modern Movement di Inggris.